Usaha(W) = orang Fintar(F) x Perpindahan(s) (3)

kembali ke daftar isi

Jam menunjukan setengah delapan tapi mereka belum sampai tujuan. Mereka masih ribut dengan hal tadi, gara-gara tengesa-gesa papan bertuliskan BIRO JODOH gak kebaca. Mereka tersesat dan akhirnya menemui seseorang,

“Permisi pak, boleh nanya rumah mbah Kastro mana ya?”kata Parjo.

“Depan rumahnya pak Sudibyo!”kata orang itu.

“Rumah pak Sudibyo mana ya pak!”tanya Paijo.

“Samping rumah pak Sutopo!”kata orang itu.

“Kalau rumah pak Sutopo mana pak?”tanya Parjo.

“Nah rumah pak Sutopo itu dek,yang saya belum tau…!”kata orang itu

“@@@@@@@!!!”Parjo dan Paijo bingung.

Mereka trus berjalan mengikuti felling dan sedikit bertanya pada orang lain. Jam delapan malam mereka sampai di tempat tujuan. Mereka sampai setelah menemukan rumah pak Sutopo.

Sesampainya ditujuan mereka di sambut oleh bau yang sangat wangi dan kegelapan yang menyelimuti disekitar rumah tersebut. Rumah yang bergaya jawa kuno yang dipenuhi dengan ukiran membuat suasana menyeramkan.

“Jo,,, tempatnya kok serem ya, aku merinding nih!!”kata Paijo.

“Cewe’ pa cowo’ sih,,,! gini ja takut, sekarang ketuk tu pintu!!!”suruh Parjo

Paijo langsung maju lalu mengetuk pintu tapi anehnya sebelum di ketuk pintu terbuka sendiri dengan cepat dan tiba-tiba….

“Hueeeekkkkk_huek eek eek……!!!”suara mutahan yang terdengar jelas karena mutahan itu jatuh tepat di muka Paijo.

“Ihhhhhh,menjijikan…, dateng-dateng di sambut dengan mutahan……!!!”kata Paijo yang kaget, Parjo pun tertawa berdahak-dahak

Mereka pun berbincang-bincang di depan pintu sekalian Parjo mengelap mutahan di muka Paijo. Parjo kesulitan karena mutahan dengan muka Paijo hampir sama, tapi Parjo pantang menyerah untuk membersihkannya, MAJU TERUS PARJO……

“Maaf, Saya mual gara gara anak saya beli parfum yang wanginya minta ampun. Dan saya tau apa sebab kedatangan kalian kemari!!” kata seorang mbah yang habis muntah-muntah.

“Apa mbah!!”kata jo kwadrad.

“Mau minta bantuan untuk lulus ujian kan?”kata mbah yang berkulit hitam dan berjenggot pirang (mirip singa lah biar gampang).

“Hebat sekali mbah, kok bisa tau?”kata Parjo.

“Wajah kalian sudah mengatakan kalau kalian itu bodoh!!!”kata Mbah.

“Jangan menghina dong…”kata Parjo,”Embah namanya Mbah Kastro kan?”

“Hebat juga lo, bisa tau nam saya. Kamu juga orang pintar ya?”

“Gak mbah, saya orang bodoh, saya tau dari orang tua saya.”kata Parjo.

Kemudian Paijo menanyakan sesuatu kepada Mbah Kastro setelah wajahnya bersih dari mutahan,

“Memang mbah orang pintar ya??mbah ahli di bidang Matematika,Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris?”

“Mbah gak ahli dalam semua itu!”kata mbah.

“Brarti mbah bukan yang saya cari, makasih ya mbahh>>>!!!”kata Paijo.

“Jo cari orang pintar lain yuk mbah ini cuma orang bodoh kaya’ kamu!”kata Paijo yang berbisik di telinga Parjo, ”Hus… maksudnya orang pintar itu dukun bukan professor!” kata Parjo.”oooooO!!”

“Maf ya mbah, teman saya cuma bercanda!”kata Parjo.

“Gak papa,,, namanya ja orang bodoh!!!kata mbah.

Mbah mengajak Jo kwadrat untuk masuk rumah, lalu menyuruh Paijo untuk mandi dulu karena bau mutahannya masih menyengat. Setelah Paijo selesai mandi ritual untuk lulus pun di jalankan. Mereka bertiga masuk di ruang rahasia yang isinya alat-alat pertukangan perdukunan. Suasana pun berubah jadi meyeramkan. Jo kwadrad hanya bisa duduk dan melihat Si-dukun berkomat kamitria. 30 menit kemudian ritual selesai.

“Nak, untuk lulus harus ada syaratnya.apa kalian mau memenuhinya?”kata kakek. Satu menit berlalu tapi tak ada jawaban dari Jo kwadrad, lalu Mbah melihat mereka berdua dan tarnyata……

“Heeh, anak sialan bangun dah sampai Jakarta nih!”kata Mbah dengan lembut karena dia adalah sosok yang baik hati, rajin, sayang anak dan gemar menabung.

“Maf pak, tujuan kami Cirebon jadi balik lagi saja!”kata Paijo yang mengigao.

“Kebakaaaaran……!!!!”teriak mbah untuk menggodanya

“Ngawur, di Cirebon baru banjir dan g mungkin kebakaran!”kata Parjo mengigau juga.

karena kesal, kakek pun tariak ,“ADA SINGAAA!!!”teriak mbah di depan muka mereka berdua. Spontan mereka bangun dan lari sambil teriak,

“AWAS SINGA HITAM……LARIIII!!”teriak Jo-kwadrat lalu lari keluar dari tempat rahasia karena kaget didepanya ada singa.

Jo kwadrat lari menuju dapur yang jaraknya kurang lebih 2km(tu mah dapurnya pak lurah!!!payah kali kau!)mereka ber-BISARI(BIncang –bincang SAmbil laRI).

“Jo,kenapa kita malah lari ke dapur!”tanya Parjo.

“Bodoh kamu, aku mencium bau yang sedap!”kata Paijo.

“Terus pa hubungannya dengan lari dikejar singa?”

“Bodoh amat sih luuu, kita makan dulu nanti baru dilanjutin lari! kita dari pulang sekolah kan belum makan!”kata Paijo.

“La nanti kalau singanya datang.”

“Kita ajak makan aja, nanti kalau sudah selesai baru di lanjutin larinya!” “Pintar juga kamu jo!”kata Parjo dengan penuh kepercayaan.

Akhirnya mereka sampai juga di dapur. Mereka melihat meja hitam dari kayu jati yang sangat kokoh dengan beberapa hidangan yang membuat air liur seperti air terjun. Di samping meja itu ada seorang ibu tua dan seorang gadis yang sangat cantik dan wangi. Mereka berdua pun duduk setelah di suruh oleh ibu tua tersebut.

“Ayo nak nikmati makanan seadanya ini!”kata ibu tua.

“Iya bu!”kata JO kwadrad.

Mareka berempat makan dengan lahapnya. Jo kwadrat seperti orang kesurupan, mereka berdua masing-masing habis tiga piring, sebelum menuju piring ke empat datang lah Mbah Kastro dengan muka yang memerah.

“Makan Mbah!”kata Jo-kwadrat dengan kompak dan tanpa ada perasaan bersalah sedikitpun.

“Makan Gundulmu, kenapa kalian tadi tinggalkan mbah!!”kata Mbah Kastro.

“Maaf mbah, tadi kami liat singa.”kata Parjo.

“Bener-bener anak kurang ajar, mau ditolong malah ngata-ngatain singa!”kata mbah Kastro sanbil duduk dan mengambil makanan.

~~

Makan malam pun selesai, lalu Mbah Kastro memberi tahu lagi kepada Jo kwadrat kalau mau lulus ada tiga syaratnya. Jo kwadrat pun setuju dan bertanya apa syarat tersebut.

“Pertama, kalian harus mandi 6 kali sehari. Mulai hari pertama tes sampai hari terakhir tes, ada pertanyaan?”kata Mbah Kastro.

“Tidak ada pertanyaan mbah, itu mudah dan aneh!”kata jo kwadrat dengan semangat.

“Ok, kalau gitu yang ke dua. Julurkan lidah selama lima menit sebelum mengerjakan soal!”kata Mbah.

“Buuusyettt, super aneh tu mbah tapi g papa dari pada g lulus!”kata Jo-kwadrat sambil geleng-geleng kepala.

“Syarat terakhir, ngintip celana dalam cewe’ yang masih perawan! warna merah dapat nilai tes 6,kuning 8 dan hijau 10. Paham!”kata mbah.

“Gila bener… Ini memang super duper aneh plus gila. Hilang deh perjaka kita!”kata Parjo yang sangat kaget.

“Beneran itu Mbah, asik dong!!! Kalau pink berbunga gimana?”kata Paijo yang seneng banget.

“Pokoknya selain itu dapat nilai 2!”kata Mbah.

“Wah…harus hati-hati dong!”kata Paijo.

“Kalau syaratnya sukses tinggal liat kasiatnya!”kata Mbah.

~~

Setelah berbincang bincang sejenak di meja makan, lalu JO kwadrat di suruh oleh Mbah untuk menginap, karena hari sudah malam. Setelah selesai disiapkan kamar oleh anak Mbah, Jo kwadrat tanpa basa basi langsung tidur. Karena cape’ dan saudara dekat, mereka pun bermimpi yang sama.

Saat itu mereka sedang jalan jalan, kemudian untuk melancarkan MISI III mereka mencari akal untuk bisa malihat celana dalam.

“Jo, kamu yang nanya warnanya apa CDnya kemudian aku yang ngintip!oke..” kata Parjo.

“Oke coy!” Paijo.

Tak lama kemudian ada wanita memekai rok lewat didepan mareka. Paijo pun langsung mendekati dan bertanya, sedangkan Parjo berjalan dibelakang wanita itu.

“Hai cewe’ gi apa ni?Paijo dengan semangat.

“Gi jalan…!”kata cewe’ dengan sewot.

“Btw siang-siang kaya’ gini pakai celana dalam warna pa nih?”kata Paijo dengan sangat amat semangat.

PPLLLAAAAKKKKKK………. Suara tamparan yang sangat keras dan merdu mengenai pipi kanan Paijo.

kembali ke daftar isi

3 komentar: