Satu bulan sudah Parjo dan Paijo tidak masuk skul. Mereka cuma bisa pasrah, padahal 3 bulan lagi mereka ujian kelulusan SMA. Tapi kepasrahannya membawa hasil, setelah bapaknya Persi membantu membayar uang SPP. Persi Arancis Wizzel adalah teman sekelasnya yang baek dan cantik persilangan PERancis SwIs, semua itu yang membuat Parjo jatuh cinta padanya. Persimembantunya coz mereka anak yang baik dan bukan karena jatuh cinta sama Parjo.
Satu hari kemudian Parjo dan Paijo masuk sekolah tanpa takut diusir, tapi mereka telat 15 menit, KBM pun sudah mulai. Paijo dan Parjo pun mengetuk pintu.
TOK…TOK… TOK…
“Permisi Bu”kata Jo kwadrat.
“Silahkan masuk!”jawab ibu guru. Saat itu pelajaran Bahasa Indonasia so yang nyasuh ibu Haris.
“Stop Paijo dan Parjo jangan duduk dulu. Kenapa lama gak masuk sekolah, padahal bentar lagi kan ujian kelulusan!”Tanya ibu haris. Parjo dan Paijo pun berhenti di depan papan tulis.
“Maap bu saya belum bayar SPP.”kata Parjo
“Sama bu.”kata Paijo
“Kenapa pasti kalian korupsi ya?”kata bu Haris.
“Gak Bu, orang tua saya gak punya duit.”kata parjo
“Sama bu.”kata paijo
“Memang pekerjaan orang tua kamu apa?”tanya bu haris
“Orang tua saya sangat pandai dan memikirkan kesehatan bersama, beliau rela berkorban demi kesejahteraan dan kebutuhan hidup orang banyak. Beliau sangat pandai berbisnis dan kalau soal ankutansi beliau ahlinya. Pandai juga di bidang tanam menanam seperti lulusan IPB dengan IP 4,pekerjaannya sangat terpuji!”kata parjo sambil menggerak-gerakkan tangannya seperti romeo merayu mak lampir.
“Apa pekerjaannya…..’buguru sedikit marah…
“Tukang Sayur,Bu…!”kata parjo sambil malu malu
Haaaaaaaa…… kelas pun jadi ramai bak mentari main playstation.
“Tu bukan lulusan IPB tapi Lulusan Romusa bagian tanam paksa, tukang sayur saja gayanya kaya’ gitu gimana kalau kepala desa seperti saya”ejek Michael
kelas pun ramai lagi……
“Sudah sudah… sekarang kamu Paijo!”kata bu Haris.
“Sama bu…”kata paijo.
“Sama sama lulusan IPB atau Tukang sayur!”kata bu Haris,,,
“Tidak bu”kata Paijo
“Lalu apa!”kata bu guru.
“Beliau sangat senang sama seni terutama seni lukis. Beliau tiap sore mulai mengambil kuas untuk memberi warna didunia ini. Dan kerap kali dipanggil keluar kota untuk menuangkan karyanya. Namanya sudah terkenal di dua propinsi karena hasil karyanya yang tak ada tandingannya!”kata Paijo dengan wajah penuh kebanggaan.
“Beri tepuk tangan anak-anak… Bapaknya adalah palukis yang terkenal!”kata Bu Haris. Kelas pun jadi ramai dengan tepuk tangan…
“Bukan bu,,,,”kata Paijo melas.
“lalu???”Tanya Bu Haris yang keheranan.
“Tu..tu..kang cat,,,”kata Paijo yang tarsendat-sendat karena takut disoraki. Kelas pun jadi sangat rame…
“Hebat bener tu bapaknya, memeng pelukis handal!! Pelukis lainnya pada nuangin imajinasinya di kanvas tapi bapaknya di tembok!”ejek Michael yang membuat kelas tambah rame…
“Itu namanya beda dengan tukang sayur…… Sekarang cita-cita kalian berdua apa?”tanya bu Haris lagi.
“JADI ORANG KAYA BUUUU…..biar tidak dihina sama anak kepala desa lecek yang sombong itu”jawab Parjo dan Paijo dengan kompak.
“Serius… cita cita kalian apa!!!”bu guru marah.
“POLISI!”jawab mareka dengan kompak.
“Kenapa Parjo pilih polisi?”tanya bu guru.
“Biar bisa nembak pantat kanannya anak kepala desa.”kata Parjo.
“Kalau kamu Paijo?”bu guru.
“Biar bisa nembak pantat kirinya anak kepala desa.”kata paijo
“Hiiii…..atut… jadi bolong dong pantat gue!. Hey Jo-Kwadrad da lowongan pekerjaan nih dengan gaji satu juta per hari!!!kata Michael.
“Yakin kau!!”kata Parjo n Paijo kompak
“Jadi polisi tidur depan kantor kelurahan!!!Kata Michael.
Karjo Martoyo Suryadiningrat atau bapak Jo kwadrat adalah pekerja yang hebat. Pagi jualan sayur, sore jadi tukang cat dan malamnya nglembur sama kedua istrinya, kalau di pikir memang betul kata Michael kalau dia lulusan romusa.
~~
Sebulan lagi mereka ujian kelulusan tetapi Parjo dan Paijo belum siap betul, padahal sebelum itu mereka anak yang pandai dan terbukti kalau mereka berdua masuk rangking 10 besar, Parjo rangking 7 dan Paijo rangking 8 dengan jumlah siswa 8. Mereka berdua pinya inisiatif yang g boleh di tiru oleh anak normal. Parjo ngajak Paijo pergi ke orang pintar. Sepulang sekolah tepatnya hari kamis mereka turun gunung menuju rawa Jimbung karena di sana banyak orang pintar. Mereka pun berangkat dengan ceria dan beberapa jam kemudian,
“Jo,masih jauh g sudah 2 jam kita jalan?”kata Paijo.
“Dah dekat kok,paling cuma 10 km lagi!”kata Parjo.
“10 km,gila apa?? Pulang yuk, kangen sama Emak nih!”kata Paijo.
“Alesan aja, mau lulus g?”kata Parjo.
Dan akirnya sekitar jam tujuh malam mereka baru sampai di rumah orang pintar (kok lama banget ya…). Tapi waktu terasa cepat dan cape’ hilang dengan nyayi bersama selama perjalanan.“mendaki gunung lewati lembah,sungai mengalir indah bersamudra,bersama teman cari orang pintar”. (kayak ninja Hatori yaa…).
Sesampai di depan rumah orang pintar mereka langsung mengetuk pintu, dan disambut oleh asisten orang pintar tersebut.
“Maaf, adek pasti cari Mbah Sastro ya?”kata asisten.
“Iya betul”jawab Parjo.
“Mbah Sastronya baru pergi itu,tapi kalau mau nunggu silahkan masuk dan ambil no urut di meja!”kata asisten.
“Trima kasih, akan kami tunggu tapi boleh tau g, Mbahnya pergi kemana dan lama g?”kata Paijo.
“Mbahnya baru shopping di Yoyakarta dan sekarang sedang perjalanan pulang.”kata asisten.
Mereka langsung masuk dan Parjo mengambil nomor urut, mereka tidak langsung melihatnya tapi duduk dulu. Disamping kanan kiri banyak pasien yang menunggu kira kira 20 orang.
“Berapa jo?”Tanya Paijo dengan muka seperti anjing dalam kartun tom&jerry yang lagi di kasih tulang dinosaurus.
“Menurut mu berapa?”kata parjo sambil menggenggam kartu yang belum di lihatnya.
“Kalau menurut ku sih 21 cos disini sudah ada 20 orang,cantik cantik dan tampan tampan lagi!”kata Paijo sambil mikir.
“Kita hitung dan lihat bersama,ok.!”kata Parjo.
“Satu”
“Dua”
“Tiga”
JREEeenGGGGGG……….

“GILAAAA…MINUS TIGA PULUH EMPAT….no apa ni…..??!”teriak Paijo dan Parjo yang membuat kisruh.
“Sten,ni no brapa??”tanya Paijo ke asisten.
“Nomor minus 34,urutannya 20 sampai (-100) jadi kalian no 54. Belum pernah kesini ya mas!apa kata dunia…!”jawab asisten.
“Jo, btw da yang aneh g?kata Paijo.
“Apa?”kata Parjo.
“Ini orang pintar dibidang apa ya?, masa’ cantik-cantik dan ganteng-ganteng pada bodoh-bodoh!”kata Paijo sambil menunjuk nomor urut dan nengok kanan kiri.
“Iya Jo kita salah masuk seharusnya bukan Mbah Sastro tapi Mbah Kastro,kayaknya ini biro jodoh deh.”kata Parjo.
“Kok bisa salah sih?”kata Paijo.
“Maklum aku kan belum lancar membaca. Kabur yuk!”kata Parjo.
“SIAP KOMANDAN!”seru Paijo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar