Ditengah perjalanan munuju kantor Polisi, Pak Kades terlihat pucat dan terdiam, sedangkan tiga Polisi dan satu sopir yang berada dalam mobil tersebut asik bercanda. Pak Kades hanya bisa melihat tepi jalan dari jendela kiri tangah mobil kijang, tangannya yang diborgol membuat perasaannya semakin sedih.
“Kenapa pak, kok pucat?”kata Polisi Gendut yang ada disampingnya sedangkan yang lain masih saling bercanda.
“Saya menyesal.”Pak Kades menunduk.
“Bapak menyesal karena perbuatan bapak ya… itu biasa pak, kalau penyesalan itu pasti datang terlambat.”Polisi Gendut tadi mencoba membuat tenang pak Kades.
Raut muka Pak Kades berubah menjadi menakutkan, lalu teriak,
“Cuma gara-gara upil aku bisa masuk penjara!!!”
Ketiga Polisi langsung terdiam lalu melirik muka pak Kades. Tapi kemudian Pak Kades berubah menjadi pucat lagi…
“Kenapa lagi pak…”Tanya Polisi Bertopi yang tadi menginterogasi Pak Kades dan Paijo, Polisi tersebut duduk dijok depan samping sopir..
“Aku mau mabok….!”teriak pak Kades.
Teriakan pak kades membuat ketiga Polisi panic.
“Cepat hentikan mobilnya!!!”teriak Polisi bertopi yang ada di samping sopir.
“Cari plastic saja…. Remnya blooong!!!”teriak sopir.
Perkataan sopir membuat keadaan senakin panic.
“Apa…… remnya bloooong!!!”teriak Polisi Kurus dan Pak Kades.
“Iya… aku serius……!!!”teriak sopir memastikan sambil menginjak-injak rem kaki.
Laju mobil semakin kencang karena mereka sedang menuruni bukit. Jalanan yang tak rata membuat semua yang ada didalam mobil menjadi terlempar-lempar.
Mobil terus melaju kencang kepanikan pun terus bertambah.
Kepanikan memuncak setelah didepan terlihat sekelompok sapi memenuhi jalan.
“He…..minggir!!!”teriak sopir sambil mengeluarkan kepalanya dari jendela.
Sapi-sapi tak berkutik sedikitpun. Kemudian sopir dan ketiga Polisi laennya mengeluarkan peluit lalu mengeluarkan setengah badan dari jendela mobil.
PRIIIITTTTpriiiit, suara peluit yang terus menerus. Suasana menjadi bising dan panic.
“He… Minggir..hoeee!!!”teriak Pak Kades didalam mobil karena semua jendela sudah dipenuh oleh para Polisi yang mengeluarkan anggota tubuhnya.. Kemudian terdengar suara,
“BRUUUKKKK!”
Karena teriakan pak Kades, sopir yang setengah badannya keluar jadi kaget lalu terjatuh keluar. Kepanikan menjadi super memuncak. Setelah itu suara peluit terhenti, tapi digantikan dengan teriakan minta tolong yang menjadi tambah rame. Sedangkan jarak sapi pun semakin dekat.
“Toloooongggg….aku g mau mati duluannn!!”teriak Polisi Bertopi yang ada di jok depan.
“TuuuluuuuuNGGG,,, aku belum kawin,!”teriak Polisi Gendut yang ada di samping Pak Kades.
“Tobloooong…tooobloong…..”teriak Polisi Kurus yang ada di jok tengah kanan, lidahnya terbelit-belit karena panic.
Sedangkan Pak Kades gak ikut-ikutan teriak, tapi malah mengajak salaman kepada semua Polisi yang ada di dalam mobil.
“Aku minta maaf ya… atas semua dosaku.”kata Pak Kades tenang sambil menyalami semua Polisi.
Sepuluh meter kurang dari sekelompokan sapi terdengar suara letusan.
“DOOOORRRRR!!!!”tangan yang masih gemetar karena kepanikan berhasil memberikan tembakan peringatan kepada sapi-sapi tersebut. Tembakan keatas oleh Polisi Bertopi membuat atap mobil jebol.
Ternyata tembakan peringatan juga berguna untuk hewan. Terbukti para sapi-sapi berlari minggir. Tapi satu sapi yang budek tidak mau minggir.
“BLUUUAAAARRRR!!!!suara tabrakan mobil kijang dengan satu bokong sapi terjadi. Sapi pun langsung terlempar kedepan dengan luka serius di pantatnya. Sedangkan mobil berhenti seketika dengan bemper depan penyok membentuk pantat sapi.
Semua yang ada didalam mobil merasakan hentakan yang lumayan hebat. Mereka semua selamat karena sabuk pengaman yang setia menemaninya.
Setelah tabrakan, ketiga Polisi dan Pak Kades keluar dari mobil lalu mendekati sapi yang tertabrak.
“Sapi-sapi siapa sih ni… memakai jalan seenaknya saja!”kata Polisi Kurus.
“Kaya’ jalan milik nenek buyutnya saja…”tambah Polisi Gendut.
“Jalan ini memang milik nenek buyutnya kok… tu lihat saja nama jalannya.”kata Pak Kades.
“
~~
Tak lama kemudian, Pak Kades melihat sosok orang hitam dan kotor yang sedang berlari sambil mengatung-ngatungkan celurit. Mengetahui kalau yang dituju adalah dia, maka Pak Kades pun memberitahukan kepada para Polisi.
Orang hitam pun semakin dekat membuat para Polisi mengeluarkan peluitnya lagi sedangkan Pak Kades sembunyi di gerombolan sapi-sapi. Ketiga Polisi meniup peluit dengan sekuat tenaga tapi orang hitam tersebut tetap berlari menuju mereka.
Para Polisi pun semakin panic, kemudian Polisi bertopi mencabut senjatangya dari pinggangnya, berniat untuk memberikan tembakan peringatan untuk yang kedua kalinya.
“DOOOORRRR….”
Tembakan peringatan ternyata hanya berfungsi untuk hewan saja, karena orang hitam tersebut masih tetap berlari malah sudah semakin dekat.
“Jangan bergeraaaak….!!”teriak Polisi Bertopi yang habis mengeluarkan tembakan.
“Angkaaat Tanggggaaaan…!”Polisi gendut ikut teriak sambil mencabut senjatanya.
“TIIAAARRAAP!!!!”Polisi kurus menyuruh Polisi yang lain untuk tiarap sambil mencabut pistol. Karena perintah tersebut maka Polisi-polisi yang laen pada tiarap dan membentuk seperti benteng pertahanan dengan pistol diacungkan kedepan.
“Persiapan… jika orang tersebut tidak berhenti dalam hitungan ketiga maka tembak…..!”tegas Polisi Bertopi.
“SIIAAP!!”
“Saaatuuuu…!”
Hitungan pertama orang tersebut masih tetap berlari.
“Duuuaaaa!”
Orang tersebut malah menambah kecepatanya.
“TIII>>>!”teriakan Polisi terpotong karena melihat orang hitam tersebut berhenti seketika didepan para Polisi.
Tak lama orang hitam tersebut teriak,
“SAAAPIIIIIII kuuuuuu!!!”teriak orang hitam tersebut dengan mata yang berkaca-kaca sambil menunjuk sapinya yang kedua kaki belakangnya patah dan pantat yang remek.
Mendengar perkataan tersebut, para Polisi langsung berdiri.
“Maapp pak ini musibah!”kata Polisi Kurus sambil menyalami orang hitam tersebut.
“Musibahh gunduulmu… pokoknya aku minta ganti rugi!!! Kalau tidak tanggung jawab akan aku laporkan ke Polisi!”orang hitam marah-marah.
Polisi gendut langsung menghamili menghampiri orang hitam tersebut.
“Lapor pada saya saja pak… saya juga Polisi kok!”kata Polisi gendut seolah dia tak bersalah.
“Aku g percaya sama kamu…!”
Kemudian ketiga Polisi berunding dengan orang hitam tersebut, sedangkan Pak Kades yang tadi bersembunyi di gerombolan sapi berniat melarikan diri.
“Wah ini kesempatan emas untuk kabur, mereka sudah melupakan aku…!”
Pak kades berlari menuju kampungnya lagi dan melewati jalan yang sama dengan jalan yang dia lewati bersama para Polisi.
Sepuluh menit berunding tapi masih menemui jalan buntu.
“Sapi bapak kami ganti
“
Penawaran terus berlanjut, mulai limaratus ribu sampai akirnya empat juta. Itu terjadi setelah enam puluh sembilan penawaran ditolak karena para Polisi hanya menambah limapuluh ribu dari penawaran yang ditolak, mulai dari limaratus ribu sampai empat juta.
“Empat juta... sapinya kami bawa pulang!”Polisi Bertopi sambil mengajak bersalaman orang hitam tersebut.
“Empat juta… uangnya saya bawa pulang!”orang hitam tersebut membalas kata dan salam dari Polisi tersebut.
Setelah bersalaman dan merasa tidak ada yang dirugikan maka ketiga Polisi dan orang hitam tersebut teriak DEALLL… semuanya tertawa karena masalahnya sudah selesai.
~~
Kemudian setelah puas tertawa salah satu Polisi teringat akan suatu hal.
“Astaga…..”Polisi Kurus kaget.
“
“Pak Kadesss manaaa…..!”teriak Polisi Kurus.
Teringat hal tersebut suasana yang tadinya menyenangkan berubah jadi mengkhawatirkan.
Polisi Bertopi langsung menyuruh Polisi yang lain untuk mencari Pak Kades disekitar gerombolan sapi, sedangkan dia sama orang hitam tadi mengangkat dan mengikat sapi di atas mobil kijang.
Setengah jam berlalu, Polisi Kurus dan Gendut datang menghampiri Polisi Bertopi. Saat itu Polisi Bertopi sedang mengikat sapi bersama orang hitam tadi.
“Lapor paakk….”tegas Polisi Kurus sambil hormat pada Polisi Bertopi,”Tersangka tak ditemukan, kami kehilangan jejak pak…!”
“Apaaa….!”Polisi Bertopi kaget dan membuat tali yang dipegangnya untuk mengikat sapi diatas mobil kijang terlepas.
“BRUUUUKKK!!!”
Suara yang keras terdengar disamping mobil.
“Tooollloooonggg….!!”Polisi Bertopi teriak minta tolong karena sapi yang dia ikat diatas mobil jatuh mengenai dia.
Lalu orang hitam dan para Polisi mendekat.
“Kenapa pak…!”Tanya Polisi Gendut lugu.
“Ketiban sapi, blo’oon…… cepat tolong!”Polisi Bertopi marah karena tidak sagera ditolong.
“Siaap pak…. Ayo kita tolong teman-teman!”Polisi Gendut mengajak Polisi Kurus dan Orang Hitam.
Kemudian mereka siap untuk menolong Polisi bertopi, tapi sebelum tangan menyentuh tubuh Polisi bertopi handphone Polisi Kurus berbunyi.
“Kriiiiinnggggg….!!”
Karena bunyi tersebut Polisi kurus melupakan Polisi Bertopi, tanpa merasa bersalah Polisi kurus langsung berjalan menjauh untuk menjawab telpun tersebut.
Polisi Gendut dan orang hitam terdiam sejenak didepan Polisi bertopi. Sedangkan Polisi bertopi semakin pucat karena susah bernapas.
“Heee… cepaaat tolong aku, aku sudah tak kuat lagi.!”Polisi Bertopi lemas.
”Bentar pak, tunggu Si-Kurus dulu soalnya kalau berdua gak kuat.”Polisi Gendut seperti tak mengerti rasa sakitnya akibat tertimpa sapi pincang dan budek.
Polisi bertopi semakin pucat, lalu orang hitam duduk mendekainya. Tanganya menyentuh muka Polisi bertopi.
“Pak, saya bantu semampu saya….!”orang hitam tersebut merasa kasihan.
“Trima kasih ya… tolong dipercepat aku dah g kuat!”Polisi Bertopi terharu melihat keikhlasan orang hitam tersebut.
“Nyebut dan baca syahadad ya….!”
“Siaaalann….Aku belum mau MATIII….!”teriak Polisi bertopi karena merasa terhina. Muka yang tadinya pucat menjadi merah darah. Karena kaget sihitam terpental kebelakang.
Beberapa menit kemudian Si-Kurus datang.
“Maaf menunggu lama...”Polis Kurus sambil garuk-garuk kepala.
Tidak langsung menolong tapi malah bercurhat dulu.
“Tadi istriku telpun, dia bilang dia sudah mau melahirkan…!”kata Polisi Kurus dengan perasaan yang amat senang berlawanan dengan perasaan Polisi Bertopi.
“Wah…selamat ya..!”Polisi Gendut menyalami Polisi kurus. Polisi bertopi semakin pucat.
“Kabar gembura itu….!”teriak orang hitam seolah dia yang akan mempunyai anak.
Karena merasa tak digubris Polisi bertopi pun teriak.
“KABAR GEMBIRA GUNDULMU…. Cepat tolong akuuuu!”
Kemudian orang hitam, Polisi Kurus dan Gendut membungkuk untuk menarik Polisi bertopi dari tindihan sapi tersebut.
Untuk yang kedua kalinya sebelum tangannya menyentuh tubuh Polisi bertopi terdengar suara.
“KREEEEKKKK…”
Suara keras tersebut datang dari tulang belakang Polisi Gendut.
“Aduuuh…. Punggungku….!”teriak Polisi Gendut dan langsung jatuh ketanah.
“Tolong saja Polisi Gendut itu dulu toh kalau cuma berdua
Polisi Kurus dan orang hitam pun langsung memijat pinggul Polisi Gendut.
“Pak, ada balsam gosok g?”Tanya Polisi Kurus pada Polisi Bertopi.
“
Situasi itu membuat iri Polisi Bertopi. Dia tertimpa sapi sedangkan Polisi gendut enak-enak dipijit dua orang. Suara sapi yang berisik membuat perasaannya semakin sedih. Peribahasa pun mengatakan untuk Polisi Bertopi sudah menali tertimpa sapi, sedangkan untuk sisapi sudah tertabrak menimpa Polisi.
~~
Setelah Polisi bertopi tertolong maka pencarian Pak Kades dilanjutkan kembali. Pembagian tugas pencarian diatur lagi oleh Polisi Bertopi. Polisi Gendut dan Kurus mencari lagi disekitar gerombolan sapi untuk mencari jejak Pak Kades, sedangkan Polisi Bertopi dan orang hitam hanya duduk-duduk di samping mobil.
“Lapor,,,pak!”teriak Polisi Gendut berlari menghampiri Polisi Bertopi, Polisi Kurus pun ikut menghampiri.
“
“Tadikan saya sudah mencarinya disana Pak, tapi g ketemu.”
“Coba cari lagi, barang kali kalian belum teliti!”
“Baik pak!”seru Polisi Gendut dan Kurus.
Dua Polisi itu lalu menuju gerombolan sapi itu lagi. Tapi balum jauh meninggalkan Polisi bertopi, Polisi kurus manghampirinya lagi.
“Lapor lagi pak!”
“
“Perasaan saya g enak pak.”
“Itu bukan urusanku.!
“Ya sudah…!”Polisi Kurus pergi menuju Polisi Gendut meninggalkan Polisi Bertopi.
Kemudian Polisi Gendut menanyakan kepada Polisi Kurus untuk membuktikan rasa perhatiannya.
“Memang kenapa dengan perasaanmu?”sambil berjalan menuju gerombolan sapi.
“Saya merasa seperti ada yang hilang.”
“Saya juga… dari tadi saya juga merasa kehilangan sesuatu.”Polisi Gendut memastikan.
Mereka berdua diam sejenak.
“SOPIR!!!!”teriak Polisi Gendut dan Kurus serentak.
Kemudian mereka berdua berlari lagi menuju Polisi bertopi.
“Soopp…soooppir kita mana pak…..!”Polisi Gendut dan Kurus seperti orang kebingungan.
“Oiya, aku lupa…”Polisi Bertopi menjawab dengan santai.
“Serius pak….!”bentak Polisi Gendut dan Kurus.
“Oiya aku lupaaa… Dia kan sudah mati terjatuh!!!!”Polisi Bertopi menjawab dengan serius dan keras.
“Dia belum mati pak….”bentak Polisi Gendut.
Disaat para Polisi sedang berbicara serius soal hidup matinya Si-Sopir, Orang hitam tiba-tiba memotong pembicaraan.
“Itu siapa ya… kok gendong-gendongan.”sambil menunjuk orang yang masih jauh dari mereka.
“DIIIAAMMM….!!!”bentak para Polisi.
“Ya sud”terpotong.
“DIIIAAMMM….!!!”bentak para Polisi lagi.
Orang yang bergendongan pun semakin dekat. Orang hitam pun berlari mendekati orang yang baru datang tersebut.
“Ngapain tu Si-Orang hitam!”perhatian Polisi Kurus teralih pada orang hitam yang tiba-tiba berlari.
“Masa bodoh dengan Si-Hitam, jangan coba-coba mengalihkan pembicaraanya.!”bantah Polisi Bertopi dengan nada yang tinggi..
“Tahan dulu pak amarahnya, kayaknya aku kenal dengan orang yang sedang bergendongan itu.”Polisi Gendut berjalan mendekatinya.
Setelah dekat dengan orang yang bergendongan, Polisi Gendut menangis.
“Sopir… kamu telah berhasil menangkapnya!”kata Polisi Gendut dengan air mata yang berlinang.
Mendengar kata tersebut para Polisi yang lain ikut mendekat. Ternyata yang sedang bergendongan tadi adalah Pak Kades yang sedang menggendong si-Sopir. Si-Sopir tak bisa berjalan karena badanya penuh luka akibat terjatuh dari mobil.
Polisi Bertopi langsung memborgol Pak Kades lagi karena takut kalau nanti dia kabur lagi. Si-Sopir pun langsung ditidurkan di jok tengah mobil.
Kemudian Polisi bertopi memerintahkan untuk menyiapkan persiapan pulang. Persiapan yang sudah direncanakan matang-matang oleh Polisi Bertopi dengan Si-Orang hitam untuk mengatasi rem blong dan bawaan sapi yang terluka.
Dengan mengambil ide dari kereta kencana, maka hasilnya….
“JREEENGG……!”

“MOBIL KENCANA”
Sedangkan sapi-sapi yang lain mengikuti dibelakangnya untuk mengiringinya.
~~
“Semua rombongan cepat masuk, mobil kencana akan segera diberangkatkan.”kata orang hitam yang duduk diatas mobil lalu semua rombongan menaiki mobil tarsebut
Untuk menaiki mobil kencana diperlukan kesabaran yang luar biasa karena hanya bisa berkecepatan 10 Km/jam. Mobil kencana ini bahkan bisa membuat birahi memuncak, karena liat depan ada pantat sapi yang sangat bahenol dan kalau liat belakang bisa liat bibir sapi yang sangat sexy.
Ditengah perjalanan, Polisi bertopi menolehkan kepalanya kearah Si-Sopir.
“Pir, kenapa tadi kamu bisa menangkap Pak Kades padahal kamu
“Saat saya terjatuh, saya hanya bisa terdiam menunggu datangnya pertolongan dari kalian. Karena lama menunggu saya merasa bosan, lalu senjata api pun saya mainkan. Saya arahkan kekiri, kekanan, saya putar-putar dan masih banyak lagi, “
“Terus…!”semua jadi penasaran.
“Tak sengaja pas diarahkan ke depan, saya menyenggol pelatuknya jadi suara letusan pun terdengar kencang.”
“Lalu…?”
“Seketika dari semak belukar terlihat dua tangan yang diangkat. Ternyata itu Pak Kades, langsung saja saya beri tembakan sekali lagi, tapi sayang… tidak kena.”
Ceritanya pun dilanjulkan oleh Pak Kades.
“Karena takut, langsung saja aku menyerah lalu menghampiri Si-Sopir.”
“Dan karena Pak Kades menyerah maka aku manfaatkan untuk menggendong sampe sini.”sahut Si-Sopir dengan bangga.
“SIAL!”Pak Kades kecewa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar