Setelah bermalam di rumah Mbah Kastro lalu mereka langsung pulang. Sampai rumah jam menunjuk angka 12.00 so mereka g masuk skul. Gara-gara kecape’an Paijo jatuh sakit.
Dengan sigap Parjo memanggil dokter.
“Halo Tampan, sakit apa nih?”kata dokter muda yang cuantik dan baenol.
“A aanu u dok, kepala saya pusing.”Paijo gagap karena berdua di kamar dengan dokter yang sangat cantik.
“Ooo itu mudah, mau di Sun g?”kata dokter dengan suara yang menggairahkan.
“Mau dong,sapa sih yang g mau di Sun Dokter?” Paijo malu.
“Mana Pantatnya.”
“Pantaat?, wah Dokter napsu ya…”kata Paijo yang sambil nungging dan menurunkan celana.
Tiba-tiba keluar suara “BLLUUSSS!!!!”
“UUUAAAAAAAAA”teriak Paijo dan langsung telungkup.
“Kok teriak sih, G kuat ya sama Sun dari aku?”Dokter menahan tawa.
“Itu namanya di SUN-TIK, tadikan Dokter cuma bilang di Sun!”Paijo marah.
Karena si-Dokter seorang perawan yang cantik menawan, Paijo pun mengambil kesempatan untuk melancarkan MISI III.
“Dok, boleh minta tolong g?”kata Paijo malu-malu.
“Boleh saja!”kata dokter sambil meracik obat.
“Tolong ambilkan uangku yang jatuh itu.”kata Paijo sambil menunjuk uang 50 perak yang sengaja dijatuhkan.
Dokter pun berbalik lalu nungging dan pantatnya pun pas di muka Paijo. Dengan sigap Paijo langsung Melorotkan roknya.
“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!”teriak Dokter sambil menaikkan roknya lalu langsung lari tanpa meminta bayaran.
Paijo pun masih terpaku karena baru pertama kali melihat Pantat yang Sexy. Dengan suara pelan Paijo Bilang “AMBOY!”
Beberapa menit kemudian Parjo datang dan menanyakan apa yang terjadi, tanpa basa-basi Paijo pun menceritakan semua.
“Lalu warnanya?”Tanya Parjo.
“Aku lupa,,, tapi, kalau bentuknya aku masih ingat betul.”jawab Paijo.
“Coba kamu ingat-ingat lagi!.”tanya Parjo.
“Eeem... kalau tidak salah warnanya hijau dengan gambar kuning!”kata Paijo

“Hebat dong,MISI III-mu dah clear tinggal aku deh.”kata Parjo.
~~
TENG….. bel masuk sekolah berbunyi. Jam pertama adalah Fisika yang di ampu oleh Bapak Maringan. Pada saat itu beliau menerangkan tentang sifat angin. Dia mengatakan bahwa angin bisa menerbangkan benda apapun dengan kecepatan tertentu. seketika Parjo punya ide cemerlang.
Setelah jam pelajaran selesai Parjo mengajak Paijo ke Lab Fisika untuk meminjam kipas angin yang besar dengan diameter 1 meter, lalu kipas tersebut di taruh di tengah kelas menghadap papan tulis.
Parjo pun beraksi. Dia memanggil 5 teman cewe’nya yang sedang latihan PBB, kebetulan hari itu ada extra PBB.
“Hai the girl-the girl,,,boleh ganggu g?”
“Boleh aja!”kata salah satu cewe’ dari
“Ajari PBB dong.”
“Ok,kamu tinggal masuk tim ini aja, so nanti bisa kok.”
“Ah malu, aku pengenya bisa dulu baru ikut tim. So aku tunggu di kelas ya… kalian nanti ajari aku di
“Liat ini ya… sekarang kamu yang memberi aba-aba!”cewe’-cewe’ berbaris 1 saf depan papan tulis.
“SIAAAAPPP GRAAAK!!”suara cempreng Parjo bisa membuat cewe’-cewe’ berbaris dengan rapi.
“BALIK KANAAAN GRAAAAK!!” PBB mania menghadap papan tulis. Paijo yang berada di samping kipas langsung menyalakan kipas tarsebut dan otomatis…
“AAAAAAAAAAAAA!!!!!!!”teriak para cewe’ dan langsung lari keluar dari kelas, sedangkan Parjo dan Paijo berdiri kaku dengan celana serasa mengecil. Dengan pelan dan penuh perasaan ,areka berkata berkata “CIHUUUIIII!!!!.”.
Setelah tersadar JO-Kwadrad nangis karena tak ada warna yang cocok dengan persyaratan Mbah Kastro.
“Ungu,,,Pink,,,Coklat,,,Hitam,,,Putih,,,”kata mereka derdua dengan nada yang terputus-putus sambil mengeluarkan sedikit ait mata,”Kompliiiit…”.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar